Inginnya Mencintaimu dalam diamku.
Tak
pernah dipungkiri jika setiap manusia pernah merasakan cinta. Cinta hadir
dengan sendirinya dan cinta itu suci, karena jika cinta itu buta mengapa cinta
harus melihat status dan fisik orang yang dicintainya. Jika cinta itu apa
adanya mengapa harus merubah dia agar menjadi
yang kita inginkan. Cinta dalam diam inilah pikiranku dalam
mengekspresikan cintaku.
Sejak
pertama kali aku melihat ukhti Sarah, ada rasa yang aneh dalah hatiku, mungkin
rasa suka atau apalah itu namanya. Awal pertama mulai muncul rasa suka dengan
ukhti Sarah ketika dia sedang latihan berdakwah di sebuah organisasi Remaja
Islam Masjid yang sedang kami ikuti.
“Lagi
pula aku dan dia benar-benar tidak saling mengenal. Jangankan ngobrol, bertemu
di hadapan saja jarang banget” gumam diriku dalam hati.
Tiba-tiba
terdengar suara yang membuat lamunan ku terurai begitu saja. Suaranya yang
tidak asing dengan gaya bahasanya yang khas memanggilku “Akh Hanaf,, kemarilah,
rapat sudah mau dimulai ni” ujar Akh Aan.
Astagfirullah,,,
ternyata memang hari ini ada rapat organisasi, kami memang akan mengadakan
sebuah seminar motivasi untuk para remaja. Lantas aku bergegas menghampiri
taman-tamanku yang sudah lama menungguku.
Sejak
pertemuan itu kini hatiku tak menentu di buat olehnya, bayangan wajahnya selalu
menghampiriku, apa yang sedang terjadi dengan diriku ini, kenapa aku seolah
terpedaya di buatnya. “Apakah rasa ini yang dinamakan cinta”, ujar diriku.
Pertemanan
aku dan Sarah semakin dekat ketika keduanya saling mengirim pesan-pesan
motivasi. Aku selalu memberikan semangat kepadanya ketika memang dia
membutuhkan semangat, begitupun dengan Sarah yang memberikan nasihat disaat
diriku sedang kehilangan arah.
Perasaan
aku saat ini semakin tidak menentu, melihat dirinya saja hati ini berdebar-debar
dan seolah lidahku keluh ketika berhadapan dengannya, entah aku harus bahagia,
sedih atau marah pada diriku ini.
Aku
tidak pernah tau…………
dimana saat aku bahagia , jatuh cinta, sedih
Dan patah hati………………
Yang
aku rasakan hanyalah ketenangan jiwa
Aku bersyukur bisa mengenalmu…
Bisa
merasakan kasih sayang dalam hidupku
Walaupun
ada kebencian di dunia tapi di hati
Akan selalu ada cinta…………
Cintaku
akan tetap hidup walaupun yang mencintainya
Telah
tiada…………
Inilah
persembahan cintaku dari dasar hati yang tulus
Bukan
sebuah janji dan bukanpula sebuah kata khianat
Kejujuran
yang ingin selalu ku lihat dari matamu
Namun
bila cinta ini hanyalah mimpi dan angan –
anganku saja
tapi
aku bahagia karna semua ini seperti nyata
Yang
tak akan bisa tergantikan untuk selamanya....
Malam
ini, aku dengan perasaan yang tidak menentu bergegas mengambil handphone yang
ada di kamarku, benar saja ternyata ada pesan dari Sarah yang mengirim pesan motivasi
kepadaku, namun disaat ini mungkin aku bisa menceritakan isi hatiku kepadanya.
Hanaf
: Maaf, Sarah, sebenarnya aku memiliki perasaan lebih kepadamu, setelah pertama
kali kita ketemu, maafkan aku yang lancang berbicara seperti ini karena aku
ingin rasa ini tenang ketika aku mengungkapkannya kepadamu.
Sarah
: benarkah, kamu suka kepadaku (seolah tak percaya kepada Hanif yang
mengungkapkan perasaanya).
Sarah
: aku pun memiliki perasaan yang sama terhadapmu.
Hanaf
: benarkah itu
Sarah
: iya, aku mulai suka kepadamu, ketika kamu sedang latihan public speaking dan
melantunkan lagu-lagu islami di tempat itu.
Ketika
tahu bahwa Sarah pun mencintaiku seolah-olah ada yang masuk ke dalam ragaku,
bahagia, ya bahagia yang saat itu aku rasakan. Aku seolah-olah terdiam dan
terpaku ketika wanita yang selama ini meresahkan hatiku ini, memiliki rasa yang
terhadapku. Cinta maafkan diriku ini, inginnya aku mencitainya dalam diamku,
namun apalah dayaku yang selalu terbayang dan bertanya-tanya apakah dia juga
sama mencintaiku.
****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar