Senin, 25 September 2017

Yuk kenali peninggalan leluhur kita, khususnya di Banten

KEINDAHAN MASJID KUNO KAUJON
Oleh AMI NAZZAM



Serang, 24 Agustus 2017 pukul 14.30. Masjid Kuno Kaujon terletak di jalan R.M.HS.Jayadiningrat, Kampung Kaujon, kel. Serang, kec. Serang. Di sebelah timur masjid ini terdapat aliran sungai Cibanten. Masjid ini dikenal sebagai pusat dakwah dan tempat persinggahan para musafir yang berdagang di Banten yang datang melalui sungai Cibanten.
“Tidak ada yang tahu sejarah masjid ini dibangun, namun perkiraan saya, masjid ini dibangun pada abad 17-18an, kebanyakan orang tahunya bahwa masjid ini dibangun tahun 1936 yang terdapat di dinding masjid, padahal tahun 1936 itu adalah renovasi masjid kuno Kaujon.” Jelas Itho (salah satu pengurus masjid Kaujon).
Di dalam mesjid kuno Kaujon ini pun terdapat sebuah makam yang berada di depan masjid, kebanyakan masyarakat kampung Kaujon menyebutnya dengan Nyai kembang, tidak ada yang tahu siapakah sosok nyai kembang ini, namun saya penasaran dengan Nyai Kembang yang terdapat di depan masjid ini, ternyata yang disebut Nyai Kembang itu adalah Ratu Siti Maemunah.
“tidak ada yang tahu pasti siapa, Ratu Siti Maemunah ini, kemungkinan dahulu adalah salah yang mengurus masjid atau yang sering mengisi acara majlis ta’lim, sehingga ketika wafat maka di tempatkan di masjid ini” Jelas Itho
Ketika kita berkunjung ke masjid kuno kaujon, kita akan dimanjakan dengan arsitektur bangunan masjid yang unik, masjid ini memang memiliki bangunan dengan gaya arsitektur campuran antara Eropa, Cina dan Arab. Di dalam masjid kita akan menemukan 4 tiang sebagai penyangga bangunan ini, ada salah satu tiang yang berbeda di dalam masjid ini, menurut penuturan pak Itho, sebagai penunjuk arah kiblat dan setelah di cocokan dengan kompas kiblat ternyata sama dengan satu tiang penyangga ini.
Masjid yang luasnya sekitar 700 m2 ini sudah beberapa kali mengalami renovasi, misalnya renovasi pertama dilakukan pada bagian ruangan masjid dan jalan pada tahun 1936, kemudian dilanjutkan pada tahun 1995. Renovasi kedua dibagian ruangan masjid ibu-ibu, kemudian merenovasi tempat wudhu masjid pada tahun 1997 karena tempat wudhu yang sudah tidak layak dan renovasi terakhir terjadi pada tahun 2002 dengan menambahkan kramik pada dinding masjid.
Walaupun telah banyak mengalami renovasi pada masjid ini, namun masyarakat masih tetap menjaga keaslian bangunan tersebut. Karena masyarakat tidak ingin menghilangkan warisan dari leluhur. Terlihat dari bangunan yang masih berdiri kokok hingga saat ini, gaya eropa, cina dan arab bercampur menghiasi bangunan ini. Akulturasi budaya dari para pedagang dan saudagar mancanegara sangat terlihat jelas disini sehingga menambah keunikan bangunan yang disebut masjid kuno Kaujon yang terdapat di kota Serang ini.
Hingga saat ini masjid ini masih ramai di kunjungi oleh umat muslim dari berbagai kota, entah hanya sekedar ziarah ataupun mencari informasi tentang sejarahnya. Majid ini selalu ramai setiap malam jum’at, tamu yang datang dari berbagai kota sampai dari jawa dan sumatra pernah mengunjungi masjid ini untuk melakukan ziarah ke makam Ratu Siti Maemuhan atau ber’itikaf di sini. Ujar Syarifuddin (55 tahun, ketua DKM).

2 komentar:

Penggagasan Gerakan Rakyat Cilegon 1888

Haji Marjuki : Aktivis dan Penggagas Geger Cilegon Riwayat Hidup Haji Marjuki Marjuki adalah salah satu aktivis Geger Cilegon y...