KEINDAHAN
MASJID KUNO KAUJON
Oleh
AMI NAZZAM
Serang,
24 Agustus 2017 pukul 14.30. Masjid Kuno Kaujon terletak di jalan R.M.HS.Jayadiningrat,
Kampung Kaujon, kel. Serang, kec. Serang. Di sebelah timur masjid ini terdapat
aliran sungai Cibanten. Masjid ini dikenal sebagai pusat dakwah dan tempat
persinggahan para musafir yang berdagang di Banten yang datang melalui sungai
Cibanten.
“Tidak
ada yang tahu sejarah masjid ini dibangun, namun perkiraan saya, masjid ini
dibangun pada abad 17-18an, kebanyakan orang tahunya bahwa masjid ini dibangun
tahun 1936 yang terdapat di dinding masjid, padahal tahun 1936 itu adalah
renovasi masjid kuno Kaujon.” Jelas Itho (salah satu pengurus masjid Kaujon).
Di
dalam mesjid kuno Kaujon ini pun terdapat sebuah makam yang berada di depan
masjid, kebanyakan masyarakat kampung Kaujon menyebutnya dengan Nyai kembang,
tidak ada yang tahu siapakah sosok nyai kembang ini, namun saya penasaran
dengan Nyai Kembang yang terdapat di depan masjid ini, ternyata yang disebut
Nyai Kembang itu adalah Ratu Siti Maemunah.
“tidak
ada yang tahu pasti siapa, Ratu Siti Maemunah ini, kemungkinan dahulu adalah
salah yang mengurus masjid atau yang sering mengisi acara majlis ta’lim,
sehingga ketika wafat maka di tempatkan di masjid ini” Jelas Itho
Ketika
kita berkunjung ke masjid kuno kaujon, kita akan dimanjakan dengan arsitektur
bangunan masjid yang unik, masjid ini memang memiliki bangunan dengan gaya
arsitektur campuran antara Eropa, Cina dan Arab. Di dalam masjid kita akan
menemukan 4 tiang sebagai penyangga bangunan ini, ada salah satu tiang yang
berbeda di dalam masjid ini, menurut penuturan pak Itho, sebagai penunjuk arah
kiblat dan setelah di cocokan dengan kompas kiblat ternyata sama dengan satu
tiang penyangga ini.
Masjid
yang luasnya sekitar 700 m2 ini sudah beberapa kali mengalami
renovasi, misalnya renovasi pertama dilakukan pada bagian ruangan masjid dan
jalan pada tahun 1936, kemudian dilanjutkan pada tahun 1995. Renovasi kedua
dibagian ruangan masjid ibu-ibu, kemudian merenovasi tempat wudhu masjid pada
tahun 1997 karena tempat wudhu yang sudah tidak layak dan renovasi terakhir
terjadi pada tahun 2002 dengan menambahkan kramik pada dinding masjid.
Walaupun
telah banyak mengalami renovasi pada masjid ini, namun masyarakat masih tetap
menjaga keaslian bangunan tersebut. Karena masyarakat tidak ingin menghilangkan
warisan dari leluhur. Terlihat dari bangunan yang masih berdiri kokok hingga
saat ini, gaya eropa, cina dan arab bercampur menghiasi bangunan ini.
Akulturasi budaya dari para pedagang dan saudagar mancanegara sangat terlihat
jelas disini sehingga menambah keunikan bangunan yang disebut masjid kuno
Kaujon yang terdapat di kota Serang ini.
Hingga
saat ini masjid ini masih ramai di kunjungi oleh umat muslim dari berbagai kota,
entah hanya sekedar ziarah ataupun mencari informasi tentang sejarahnya. Majid
ini selalu ramai setiap malam jum’at, tamu yang datang dari berbagai kota
sampai dari jawa dan sumatra pernah mengunjungi masjid ini untuk melakukan
ziarah ke makam Ratu Siti Maemuhan atau ber’itikaf di sini. Ujar Syarifuddin
(55 tahun, ketua DKM).
Cakeppp
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus